History

Arastamar adalah gabungan dua suku kata (nama pohon) yaitu Aras dan Tamar, yang digambarkan dalam Mazmur 92:13. Pohon Aras adalah Pohon yang paling berharga dan megah yang disebutkan dalam Alkitab adalah "pohon aras di Libanon". Kata Ibrani untuk pohon ini adalah ‘erez. Tinggi pohon ini bisa mencapai 21 sampai 24 m dengan dahan-dahan panjang yang menjulur ke samping. Dahan-dahan dari satu pohon aras panjangnya 33,8 m dari ujung ke ujung. Keliling batang beberapa pohon aras adalah 9 sampai 12 m. Pohon-pohon yang sangat besar ini terus tumbuh selama ratusan tahun. Pohon ini melambangkan kekuatan dan daya tahan, serta terkenal karena ketabahannya (Mzm. 92:13; Yeh. 31:3). Pohon aras menghasilkan buah yang panjangnya 20 cm dan memerlukan tiga tahun untuk menjadi matang. Kayunya merah dan bebas dari mata kayu. Getah yang wangi menetes dari batang dan buahnya (Mzm. 104:16; Kid. 4:11). Kayunya yang pahit menolak Serangga dan melawan kebusukan. Kayunya dipakai sebagai tiang penopan BAIT ALLAH pada Zaman Salomo, juga dipakai untuk membangun Istana Daud dan Salomo (2Sam. 7:2; I Raj. 7:12), membuat patung (Yes. 44:14-15), dan membuat kapal (Yeh. 27:5).

Pohon Palem Korma tumbuh setinggi 18 sampai 24 m dan dapat hidup sampai lebih dari 200 tahun. Nama Ibraninya adalah tamar. Alkitab menggambarkannya sebagai pohon yang "tegap" (Yer. 10:5, TL). Pohon Korma tumbuh di tengah gurun pasir bukan dengan menumbuhkan tunas terlebih dahulu seperti pohon buah pada umumnya, melainkan akan menumbuhkan akar terlebih dahulu ke dalam tanah sampai menemukan air, tak peduli berapa dalam sumber air itu ada, maka sedalam itulah akar korma akan tumbuh. Baru Kemudian ia akan menumbuhkan tunas dan batang nya ke atas. Korma dikatakan dalam filosofi Latin “pondere crescit” - semakin ditekan, semakin ia bertumbuh. Buah korma sangat lezat, Ukiran-ukiran pohon korma menghias bait suci Salomo (1Raj. 6:29, 32, 35). Daun-daun korma dipakai untuk membuat pondok pada hari raya (Neh. 8:15). Tunas-tunas yang tumbuh keliling dasar batang pohon itu dipakai untuk membuat tali, sandal, dan keranjang. Di Mazmur 92:13, pohon korma menjadi lambang orang benar. Daun-daun korma dibentangkan di depan Yesus ketika Ia memasuki Yerusalem (Yoh. 12:13).

Makna teologis dari term “Arastamar” bahwa orang benar akan tumbuh semakin kuat seperti pohon aras, dan lebih layak untuk digunakan. Orang yang bersih tangannya bertambah-tambah kuat. Mereka mampu pula menjadi tiang penyangga yang kuat dalam kehidupan. Seperti pohon tamar yang berakar kuat, orang benar (Kristen) mampu mengatasi hambatan untuk terus bertumbuh, mampu hidup di tengah kesulitan, mampu berbuah dan menjadi penyegar yang mendatangkan sukacita bagi orang-orang disekitarnya. Orang-orang Kristen yang baik mempunyai tujuan untuk menjadi unggul, supaya mereka bisa menjadi ulung dan bertunas, sehingga dengan demikian dapat memperindah pengajaran ALLAH Juruselamat kita. Secara filosofi, term “Arastamar” dari jurnal ini menggambarkan bahwa sebagai gembala, akademisi, pendidik, peneliti, dan mahasiswa Kristen memerlukan suatu ketabahan, ketekunan, keuletan, dan kejujuran ilmiah dalam menggali data penelitian, sehingga bisa menghasilkan suatu karya ilmiah yang bernas, bermutu, berdampak dan menyenangkan bagi masyarakat pembacanya.